Taman Sari Yogyakarta
![]() |
Taman sari yogyakarta | Umbul Pasiraman |
Taman Sari Jogja atau Taman Sari Yogyakarta atau Taman Sari
Water Castle adalah salah satu obyek wisata sejarah di Yogyakarta yang sangat
terkenal dan sangat banyak dikunjungi oleh wisatawan baik wisatawan lokal
maupun wisatawan mancanegara.
Bentuk arsitekturnya yang sangat unik membuat situs sejarah
yang juga disebut sebagai Istana Air Taman Sari Jogja Yogyakarta ini juga
menjadi cagar budaya di Yogyakarta.
Hampir semua turis yang mengunjungi Yogyakarta bisa
dipastikan tidak akan ketinggalan juga mengunjungi Taman Sari Jogja Yogyakarta
ini. --Taman Sari Yogyakarta
Lokasi Taman Sari Jogja (Taman Sari Yogyakarta)
Taman Sari Jogja Yogyakarta terletak di pusat Kota
yogyakarta tepatnya berada di dalam komplek Benteng Keraton Yongyakarta, persis
di sebelah barat Keraton Yogyakarta. Dari alun-alun utara Keraton Yogyakarta
tempat ini bisa dicapai hanya dengan berjalan kaki saja. Atau apabila hendak
menggunakan alat transportasi umum juga telah tersedia bermacam alat angkutan
umum seperti becak, andong, bus kota, dan lain sebagainya. Taman Sari
membentang dari barat ke timur, dengan pintu utama dahulunya di sebelah
barat. --Taman Sari Yogyakarta
Apa itu Taman Sari Jogja (Taman Sari Yogyakarta)?
Mungkin ada sebagian dari anda yang belum pernah berkunjung
ke Taman Sari Yogyakarta. Sebagai informasi, Taman Sari Jogja adalah sebuah
bangunan yang pada awal dibangunnya pada tahun digunakan sebagai istana berupa
taman sebagai tempat rekreasi bagi raja Yogyakarta beserta keluarganya.
Sejarah Singkat Taman Sari Jogja (Taman Sari Yogyakarta)
Taman Sari Jogja dibangun pada masa pemerintaha Sultan
Hamengku Buwono I, antara tahun 1758 sampai dengan tahun 1765. Istana Air Taman
Sari Yogyakarta dibangun dengan luas keseluruhan sekitar 10 hektar berupa 57
bangunan berupa taman, kamar, kolam pemandian, danau buatan, pulau terapung, tempat
ibadah, jembatan gantung, kanal air, dan juga lorong bawah tanah. Taman Sari
Jogja diyakini berdiri diatas Pesanggrahan Garjitawati yang konon adalah
merupakan istana lama Keraton Yogyakarta. -- Sejarah Tamansari Yogyakarta.
Fungsi Taman Sari Jogja (Taman Sari Yogyakarta)
Pada masa lampau Taman Sari Jogja memiliki fungsi sebagai
taman istana atau kebun istana tempat berekreasi raja beserta keluarganya.
Namun berdasar beberapa penilitian terungkap bahwa sebenarnya selain berfungsi
sebagai taman istana, namun Taman Sari Yogyakarta juga diyakini berfungsi
sebagai benteng pertahanan terakhir raja dari musuh.
Hal ini sedikit banyak tampak pada bentuk bangunan yang
tertutup rapat dikelilingi oleh tembok benteng yang tinggi. Dan juga tempat ini
dahulunya dikelilingi oleh air yang danau buatan. Selain itu pula di sini
terdapat beberapa bangunan dan juga lorong-lorong bawah tanah yang berada juga
di bawah air. Lorong-lorong bawah tanah ini diyakini digunakan sebagai sarana
untuk melarikan diri keluarga kerajaan apabila terdesak oleh serangan musuh.
Bangunan Taman Sari Jogja (Taman Sari Yogyakarta)
1. Pulo Kenongo
Pulo kenongo merupakan sebuah pulau buatandi Taman Sari
Yogyakarta yang dilengkapi dengan bangunan berupa gedung yang memiliki 2
tingkat yang sering disebut sebagai “Gedung Kenongo”.
Gedung ini memiliki beberapa ruangan, dan dari ruangan yang
paling atas kita bisa melihat seluruh wilayah Keraton Yogyakarta. Sehingga
bangunan menara di Taman Sari Jogja ini juga bisa berfungsi sebagai menara
pengawas. Dan karena dikelilingi oleh danau buatan, maka bangunan ini seakan
mengapung di atas air.
2. Pulo Cemethi
Pulo Cemethi yang juga disebut sebagai “Pulo Panembung” ini
berupa bangunan besar dengan dua lantai. Di tempat inilah konon Sultan sering
bermeditasi. Pulo Cemethi ini terletak di sebelah selatan Pulo Kenongo, dan
untuk mencapainya harus melalui sebuah terowongan bawah tanah.
3. Sumur Gumuling
Sumur Gumuling terletak tepat di sebelah barat Pulo Kenongo,
dan pada jaman dahulu untuk mencapainya hanya bisa melalui sebuah terowongan
bawah tanah. Sumur Gumuling ini berfungsi sebagai tempat ibadah Sultan di Taman
Sari Jogja.
Bangunan di Taman Sari Yogyakarta ini mempunyai dua lantai
berbentuk bundar seperti sumur raksasa, yang dilengkapi dengan ceruk untuk
beribadah. Bagian tengah sumur adalah ruangan kosong, dan terdapat 4 buah
undak-undakan kecil yang bertemu di tengah. Dan di bagian tengah pertemuan
empat undakan itu terdapat sebuah undakan lagi yang menuju ke lantai dua.
4. Gedhong Gapura Hageng
Gedhong Gapura Hageng merupakan pintu gerbang utama Taman
Sari Jogja Yogyakarta yang ada di ujung sebelah barat. Ini karena pada awalnya
Istana Air Taman Sari ini menghadap ke barat. Walaupun sekarang pengunjung
masuk melalui pintu utama di sebelah timur.
Gedhong Gapura Hageng memiliki ruangan dengan dua tingkat,
dan dihiasi dengan relief yang menggambarkan angka tahun selesainya pembangunan
Taman Sari Yogyakarta yaitu tahun 1765.
5. Gedhong Lopak-lopak
Gedhong Lopak-lopak sekarang sudah tidak ada lagi. Tempat
ini dahulunya adalah sebuah bangunan menara tinggi dengan 2 lantainya. Namun
saat ini di tempat ini kita hanya bisa menyaksikan 2 buah pot besar dengan
reruntuhan pintu gerbang menuju “Umbul Pasiraman” atau “Umbul Binangun”.
6. Umbul Binangun atau Umbul Pasiraman
Umbul Pasiraman adalah sebuah taman pemandian bagi raja
beserta keluarganya di komplek Taman Sari Yogyakarta. Umbul Binangun ini cukup
besar dengan du buah pintu gerbang di sisi barat dan timur. Umbul Pasiraman
terdiri dari 3 buah kolam pemandian yang diberi nama “Umbul Muncar”, “Blumbang
Kuras”, dan “Umbul Binangun”.
Ketiga kolam di Taman Sari Yogyakarta ini dihiasi dengan air
mancur berbentuk jamur. Di sekeliling kolam terdapat beberapa hiasan berupa
pot-pot bunga besar. Umbul Binangun khusus dipakai oleh raja beserta istrinya.
Bagian utara Taman Sari Jogja berdiri sebuah bangunan yang
konon digunakan sebagai tempat beristirahat dan tempat untuk berganti pakaian
bagi para istri dan anak-anak. Sedangkan bangunan di bagian selatan adalah
bangunan yang khusus untuk Raja. Bangunan ini dilengkapi dengan menara 3 lantai
yang digunakan raja untuk mengamati para putri maupun selirnya yang sedang
berenang di bawah.
Konon Umbul Pasiraman ini adalah kolam pemandian yang khusus
hanya digunakan oleh raja dan para wanita yaitu isteri, selir, dan anak-anak
perempuan. Dan konon semua wanita yang akan berenang di kolam Taman Sari
Yogyakarta diharuskan bertelanjang, oleh sebab itulah maka di tempat ini para
lelaki dilarang masuk.
7. Gedhong Sekawan
Gedhong Sekawan berada di sebelah timur Umbul Pasiraman,
berupa sebuah halaman dengan empat buah bangunan yang dahulunya digunakan untuk
beristirahat sang raja.
8. Gedhong Gapuro Panggung
Gedhong Gapuro Panggung ini adalah bangunan gapura seperti
Gedhong Gapuro Hageng, berada di sebelah timur Gedhong Sekawan. Gedhong Gapuro
Panggung ini sekarang digunakan sebagai pintu masuk bagi para wisatawan menuju
Taman Sari Yogyakarta.
Bangunan ini berupa gapura dengan dua tingkat yang juga
dihiasi dengan relief ular yang menggambarkan tahun saat dibangunnya Taman Sari
Jogja yaitu tahun 1758.
9. Gedhong Temanten
Gedhong Temanten terletak di sebelah timur Gedhong Gapuro
Panggang, dan konon berfungsi sebagai tempat penjagaan.
Itulah beberapa bangunan yang ada di Taman Sari Jogja
Yogyakarta yang diantaranya masih bertahan sampai dengan saat ini.
Bangunan Yang Sudah Hilang Di Taman Sari Jogja (Taman Sari
Yogyakarta)
Sebenarnya masih ada banyak lagi bangunan yang ada di Taman
Sari Jogja Yogyakarta ini. Namun kebanyakan sudah hancur dan tidak ada lagi
bekasnya. Namun dari beberapa penelitian, terungkap bahwa ada beberapa bangunan
lainnya yang sebenarnya ada di kompleks Taman Sari Yogyakarta ini, diantaranya
:
• Kompleks
Pasarean Dalem Ledok Sari, yang digunakan sebagai tempat beristirahat raja dan
permaisuri.
• Kompleks
Kolam Garjitawati
• Dapur
• Gudang
• 2 buah
kolam bagi pelayan
• Taman
• Kebun
sayuran
• Jembatan
gantung (masih sedikit tersisa)
• Dermaga
(masih sedikit tersisa)
• Pulau
buatan “Pulo Kinupeng”
• Gedhong
Gading (menara kota)
• Kanal
besar
• Dan masih
banyak bangunan lainnya di Taman Sari Jogja atau Taman Sari Yogyakarta ini.
0 comments:
Post a Comment