Explore-Indonesia

  • Home
  • City
    • Jakarta
    • Yogyakarta
    • Bali
    • Jawa
    • Sumatera
    • Kalimantan
    • Sulawesi
    • Papua
  • Hotels
    • Jakarta
    • Yogyakarta
    • Bali
    • Jawa
    • Sumatera
    • Kalimantan
    • Sulawesi
    • Papua
  • Travel
    • Jakarta
    • Yogyakarta
    • Bali
    • Jawa
    • Sumatera
    • Kalimantan
    • Sulawesi
    • Papua
  • Nature
  • History
  • food beverage
  • other category

Monday, November 24, 2014

Embung Banjaroya

 Unknown     2:21 AM     Jogja     No comments   




      Embung Banjaroya Kalibawang dengan kapasitas sampai 10 ribu meter kubik merupakan salah satu kawasan yang menjadi daya tarik tersendiri bagi waraga Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang. Pembangunan waduk mini tadah hujan merupakan pengembangan proyek dari kebun monokultur durian menoreh sebagai salah satu produk asli Kalibawang.

      Embung adalah tandon air atau waduk berukuran kecil pada lokasi pertanian yang bertujuan untuk menampung kelebihan air hujan dimusim penghujan dan pemanfaatannya pada musim kemarau untuk berbagai keperluan baik di bidang pertanian maupun kepentingan masyarakat banyak. Pembentukan embung pada dasaranya adalah untuk mengairi lahan pertanian terutama pada musim kemarau, manfaat lain dari embung adalah dibidang perikanan yang bisa dijadikan untuk kolam pemeliharaan ikan dan sebagai persediaan minuman ternak maupun untuk keperluan rumah tangga. I. Teknik pembuatan embung meliputi penentuan tekstur tanah, kemiringan lahan, bentuk, ukuran penggalian tanah, kelapisan tanah, kelapisan plastik, penembokan dan pelapisan kapur.

     Embuk Banjaroya memiliki luas 60 x 80 meter dan mampu menampung mencapai 8 – 10 ribu meter kubik air. Air dari embung tersebut bisa mengairi hingga 30 hektar kebun durian yang berada di wilayah tersebut ketika memasuki musim kemarau, selain itu debit air di musim kemarau bisa sampai 2.000 meter kubik untuk stabilisasi waduk dan mengairi kebun disekitarnya.

      Pembangunan Embuk Banjaroya juga difungsikan untuk menjaga kekuatan tanah agar tidak terjadi  longsor ketika memasuki musim penghujan. Melihat strukutur tanah di daerah Kalibawang rentan terhadap longsor, embung ini memiliki fungsi sebagai penahan laju air serta menjaga kekuatan tanah.

      Selain itu, pembangunan embung ini juga bertujuan menjadikan kawasan ini sebagai agrowisata durian serta memperbanyak ikon pariwisata di wilayah Kulon Progo. Pengembangan kawasan ini diharapkan mampu menjadi kawasan penunjang objek wisata yang sudah ada, yaitu Sedangsono dan Suroloyo.
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg
Email ThisBlogThis!Share to XShare to Facebook
Newer Post Older Post Home

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

  • Gunung Api Purba
    Indahnya Gunung Api Purba Yogyakarta        Gunung api purba Nglanggeran memang purba sekali dengan usia 60 juta tahun yang lokasiny...
  • Candi Borobudur
    Candi Borobudur         Candi Borobudur merupakan satu-satunya candi budha terbesar di dunia sampai saat ini. Meskipun sekarang sudah...
  • Museum Panglima Besar Jenderal Sudirman
          Sejarah singkat Museum Panglima Besar Jenderal Sudirman terletak di Jalan Bintaran Wetan 3, Yogyakarta. Pada masa kolonial Belanda,...
  • Monumen Jogja Kembali
           Monumen Jogja Kembali merupakan ikon tempat wisata diYogyakarta selain Keraton Yogyakarta. Monjali mulai dibangun pada 29 Juni 19...
  • Taman Sari
    Taman Sari Yogyakarta Taman sari yogyakarta | Umbul Pasiraman Taman Sari Jogja atau Taman Sari Yogyakarta atau Taman Sari Wa...

Categories

  • Alam
  • History
  • HotelsYogyakarta
  • Jogja
  • Kota
  • Nature
  • Pantai
  • Sejarah

Blog Archive

  • May (6)
  • November (51)
  • October (7)

Total Pageviews

Labels

  • Alam
  • History
  • HotelsYogyakarta
  • Jogja
  • Kota
  • Nature
  • Pantai
  • Sejarah

Contributors

  • Unknown
  • Unknown

Followers

Sample Text

/*
*/

Copyright © Explore-Indonesia | Powered by Blogger
Design by Andy Sanjaya | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Distributed By Andy Sanjaya