Masjid Kampus UGM pertama kali dibangun bertepatan dengan mundurnya Presiden Soeharto pada tanggal 21 Mei 1998 setelah berkuasa selama 32 tahun. Peletakan batu pertama oleh Prof. Dr. Sukanto Reksohadiprodjo, M.Com. Masjid Kampus UGMdigunakan untuk pertama kalinya pada 4 Desember 1999 atau 5 hari menjelang 1 Ramadhan 1420 H, setelah menghabiskan dana sebesar Rp 9,5 miliar. Lantai satu dan lantai dua beserta halaman masjid mampu menampung jamaah sebanyak 10.000 orang.

Arsitektur bangunan Masjid UGM diadaptasi oleh berbagai gaya arsitektur dari berbagai kebudayaan di Dunia. Arsitektur Masjid Kampus UGM merupakan perpaduan dari gaya arsitektur Masjid Nabawi, kebudayaan Tionghoa, India, dan Jawa. Pengaruh India terlihat melalui penataan pekarangan masjid yang mengadopsi bangunan Masjid Taj Mahal. Arsitektur Jawa terlihat jelas pada bangunan utama dan kubah masjid. Kubah Masjid Kampus UGM berbentuk limasan sebagai representasi rumah adat Yogyakarta yang berbentuk Rumah Joglo dengan atap limasan. Tinggi struktur kubah mencapai 32 meter dengan lebar 21 meter.
Sebagaimana dengan Masjid-masjid lainnya, fungsi utama dari Masjid UGM ini adalah untuk beribadah. Namun kelebihan Masjid ini adalah banyak faktor pendukung yang meliputi kegiatan-kegiatan keagamaannya. Selain digunakan sebagai tempat ibadah, Masjid ini juga sering digunakan untuk tempat pertemuan. hal tersebut didukung dengan adanya tempat pertemuan di dalam Masjid. Kegiatan perekonomian juga berkembang baik di Masjid Kampus UGM. Terbukti dengan adanya penjual buku disekitaran Masjid. Masjid UGM juga mempunyai menara setinggi 99 meter. Tinggi menara menyesuaikan dengan asmaul husna (nama-nama Tuhan yang baik) yang berjumlah 99 nama.
wah bagus yah tempatnya..sangat menarik.
ReplyDeleteSalam