
Museum Rumah Budaya Tembi atau Tembi House of Culture, berlokasi di jalan Parangtritis Km. 8,4 Tembi, Timbulharjo, Sewon, Bantul Yogyakarta, merupakan sebuah museum yang mengkhususkan pada kebudayaan jawa, khususnya kebudayaan jawa yang berada di desa Tembi. Museum ini buka setiap hari Senin-Jumat, pukul 09.00-16.00 WIB. Luas bangunan utama museum ini seluas 212m2, luas seluruh bangunan ini adalah 1057m2, dan menempati tanah seluas 3500m2.
Koleksi yang terdapat di museum ini berupa peralatan tradisional masyarakat jawa, seperti: peralatan dapur (tungku, dandang), persenjataan masyarakat jawa (keris, tombak), peralatan untuk bertani (bajak), peralatan seni (gamelan, batik). Di dalam museum juga terdapat koleksi sepeda maupun sepeda motor kuno, poster kuno, foto-foto kuno, bahkan perpustakaannya memiliki koleksi naskah hingga mencapai kurang lebih 5000 buah.
Fasilitas yang tersedia di Museum Rumah Budaya Tembi, selain berbagai macam koleksi dan perpustakaannya, juga terdapat ruang pameran, meeting room, tempat penginapan, restauran, kolam renang, dan pendopo yang lengkap dengan satu set gamelan. Museum juga menyediakan jasa guide yang akan siap memandu dan juga menjawab setiap pertanyaan tentang Rumah Budaya Tembi. Tersedia juga fasilitas antar jemput bagi pengunjung yang menginap dari bandara atau malioboro ke Rumah Budaya Tembi.
Kegiatan yang rutin dilakukan setiap bulan adalah pertunjukan tarian nasional dari Sabang sampai Merauke. Pertunjukan wayang juga rutin dipertunjukan di pendopo Rumah Budaaya Tembi dengan dalang lokal yang berdomisili di daerah Bantul. Kegiatan tradisional juga menjadi salah satu paket kunjungan museum. Kegiatan tradisional tersebut meliputi membajak sawah dengan sapi, membatik, bermain gamelan, dll.
Museum ini diresmikan pada bulan November 1999 di bawah naungan Yayasan Rumah Budaya Tembi. Museum ini diresmikan bersamaan dengan peluncuran buku Ensiklopedi Kebudayaan Jawa. Rumah Budaya Tembi dibuka dengan tujuan tetap melestarikan kebudayaan jawa baik dari cara bercocok tanam, seni, peralatan hidup, bahkan permainan-permainan anak tradisional. Saat ini, Rumah Budaya Tembi dipimpin oleh Bpk. N. Nuranto serta direktur Bpk. Ons Untoro dengan penanggung jawab Bpk. M. Kusalami.
Untuk mengunjungi museum ini, tidak perlu mengeluarkan uang sepeserpun. Pendanaan museum ini diambil dari dana pribadi pemilik museum dan para kolektor yang menitipkan koleksinya di museum tersebut. Sumber dana yang lain didapat dari restaurant, penyewaan homestay, meeting room, galeri. Pendopo juga disewakan untuk acara-acara khusus seperti ulang tahun dan pernikahan, yang dapat menjadi salah satu sumber dana yang lain.
Di dalam pengurusan museum, dibagi dua manajemen antara museum dan penginapan. Namun, dalam pengelolaan segala fasilitas yang ada di Yayasan Rumah Budaya Tembi, tidak terjadi ketidakteraturan. Hal ini karena setiap divisi memiliki pengawasnya masing-masing. Jadi, pengurus museum berbeda dengan pengurus penginapan. Namun, di antara mereka tetap ada kerjasama dan kekompakan.
Setiap pegawai maupun staf yang ada di Rumah Budaya Tembi sangat kompeten di bidangnya. Misalnya tour guide. Mereka tidak hanya tahu tentang Rumah Budaya Tembi, namun, benar-benar memahami seluk beluk kebudayaan jawa. Seperti cara berdiri, tutur kata, menyambut tamu, dll.
Dalam kegiatan pemasaran, museum ini mempunyai kerjasama dengan sebuah instansi di Jakarta. Begitu pula di internet. Museum ini mempunyai domain sendiri dengan alamat www.tembi.org, yang tidak hanya memuat seputar museum saja, namun juga tentang segala aktifitas kebudayaan Jawa yang terjadi di sekitaran Jogjakarta. Museum ini juga pernah masuk ke dalam sebuah acara televisi, yang meliput tentang masakan khasnya, yaitu masakan Jawa yang mereka dapat dari sebuah tulisan Jawa Kuno, yaitu serat centini.
wah bagus yah tempatnya..sangat menarik.
ReplyDeleteSalam